(Sekilas Berita H[ot]angat)
Krisis...makin akrab bukan di telinga kita?Pemberitaan media semakin intens memuat berita mengenai segala bentuk krisis yang tengah melanda bangsa Indonesia kini.
Seperti yang sudah kalian tahu, mulai dari krisis pangan yang mengguncang terutama kaum miskin di negara kita, sampai ada di salah satu kota di propinsi Jawa Barat(saya lupa kota apa persisnya), walikotanya diberi penghargaan berupa piala yang terbuat oleh Nasi Aking oleh para warganya sebagai bentuk sindiran karena kegagalan upaya walikota tersebut menangani maupun menanggulangi permasalahan krisis pangan di wilayahnya. Sampai sekarang, krisis pengan di Indonesia belum teratasi dengan baik..rasanya rindu dengan memori "Indonesia sebagai negara yang ber-swasembada pangan"..
Krisis minyak..yang satu ini mungkin besar dipengaruhi oleh kondisi harga minyak dunia yang semakin meningkat.Harga minyak mentah diperkirakan akan menebus angka $120/barel menurut berita Kompas terakhir. Subsisdi bahan bakar minyak (BBM) yang terus diberikan pemerintah Indonesia guna mengatasi kepanikan masyarakat Indonesia bukanlah jalan keluar yang tepat. Karena tujuan awal dari pemberian subsidi tersebut bagi para pengguna kendaraan tidaklah tepat sasaran, justru dipersalahgunakan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara membengkak pada tahun 2008 karena besar akibat pengalokasian anggaran terhadap subsidi minyak. Namun, pemerintah tampaknya tak sanggup lagi memperpanjang progam subsidinya yang selama ini meperingan baik kaum miskin dan apalagi bagi mereka yang bermobil mewah .Dampaknya? tentu saja dapat kita rasakan dan lihat sendiri, kepanikan masyarakat yang berakibat antrean panjang di berbagai SPBU makin mejamur di berbagai pelosok daerah. Tak pelak lagi, kenaikan harga minyak yang masi berupa wacana saja sudah membuat keresahan, apalagi kenaikan sebesar 28 % itu sudah berlaku Juni 2008 ini?
Dua krisis utama yang sedang melanda tidak diragukan membawa dampak signifikan bagi keseluruhan bidang yang ada di Indonesia. Yang secara langsung dapat menciptakan krisis yang baru. Inilah yang sedang kita hadapi. Suka tidak suka, ataupun mau tidak mau. Apa yang bisa kita lakukan? Mungkin sebagai mahasiswa/i yang sudah terlatih dalam menganalisa dan mempunyai pemikiran cerdas, hal yang dapat kita lakukan adalah bukan hanya memboyong massa dengan mendoktrin mereka bagaimana bobroknya pemerintah dan kegagalan mereka dalam menjalani amanah rakyat.
Berhenti mempersalahkan mereka!
Berhenti mempertanyakan mengapa semua ini bisa terjadi!
Berhenti mempertanyakan apa yang sudah mereka lakukan untuk kita!
Berhenti untuk malu mengakui kita adalah Warga Negara Indonesia!
dan...
Mulai untuk bercermin terhadap diri kita sendiri...
Mulai untuk mencari solusi untuk kita bersama...
Mulai melakukan apa yang seharusnya kita lakukan untuk Indonesia...
Mulai dari sekarang, buatlah Indonesia bangga terhadap kita..
[manda]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar